Jaringan tulang keras (Osteon) merupakan jaringan ikat yang
termineralisasi (mengandung mineral). Jaringan tulang sudah mengalami kalsifikasi dan osifikasi. Sel tulang disebut osteosit yang dibentuk
oleh osteoblast. Antara osteosit yang satu dengan yang lain dihubungkan oleh
kanalikuli. Matriks osteoblast mengandung kalsium fosfat yang memperkeras
matriks sehingga tulang lebih keras daripada tulang rawan.
Berat tubuh mamalia dewasa, 15%
berupa tulang. Berat tulang sebagian besar tersusun atas garam mineral, yaitu
85% kalsium fosfat, 10% kalsium karbonat, 4% magnesium klorida, dan 1% kalsium
fluorida. Oleh karena itu susunan tulang menjadi keras dan kaku.
Berdasarkan
susunan matriksnya, jaringan tulang dibedakan menjadi tulang keras atau tulang
kompak dan tulang berongga atau tulang spons. Tulang keras memiliki matriks
yang susunannya rapat. Sementara itu, tulang spons memiliki susunan matriks
longgar atau berongga.
Pada
tulang keras atau kompak, sel-sel tulang tersusun membentuk sebuah sistem yang
disebut sistem Havers. Bagian tengah sistem Havers terdapat saluran disebut
saluran Havers yang berisi pembuluh darah, pembuluh limfa, dan saraf. Di antara
dua saluran Havers dihubungkan oleh saluran Volkman. Di sekeliling sistem
Havers terdapat lapisan tulang yang disebut lamela. Pada lamela-lamela inilah
terdapat osteosit (sel-sel tulang) yang menempati lakuna (rongga) yang tersusun
secara konsentris.